Tampilkan postingan dengan label Komponen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Komponen. Tampilkan semua postingan

Sirkuit Terpadu

(-KOMPONEN AKTIF-)
SIRKUIT TERPADU
( INTEGRATED CIRCUIT )  -  Komponen dasar yg terdiri dari Resistor, Transistor serta lain-lain. Integrated Circuit yaitu Komponen yg digunakan sebagai Otak Peralatan Elektronika.

Pada komputer, IC yg digunakan yaitu Mikroprosesor. Dalam sebuah Mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 Trilyun getaran per detik terdapat 16 JutaTransistor, belum termasuk komponen lain.

Pengintegrasian Transistor kecil yg banyak jumlahnya ke dalam sebuah Chip yg kecil merupakan peningkatan yg sangat besar bagi perakitan Tabung-Vakum sebesar-jari.

Ukuran IC yg kecil, tepercaya, berkecepatan "Switch", konsumsi listrik rendah, unitsi massal, serta fasilitas dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan Tabung-Vakum.


PENGELOMPOKAN
Pada mulanya sirkuit terpadu hanya sanggup memuat beberapa transistor dalam sebuah chip, akhir ukuran Transistor yg besar serta Produksinya yg belum Efisien. Seiring berkembangnya teknologi ini, Jutaan, bahkan baru-baru ini Miliaran Transistor sanggup dimuat dalam sebuah Chip. Saat ini, desain sirkuit Terpadu dilaksanakan dengan pemberian software yg disebut CAD tools.

SSI: Small Scale Integration
( 3 – 30 Gates per Chip)
Sirkuit terpadu pertama hanya berisi beberapa transistor serta disebut "Small-Scale Integration" (SSI). Mereka memakai sirkuit yg berisi transistor berjumlah Puluhan. Mereka sangat penting dalam pengembangan komputer awal.

MSI: Medium Scale Integration
( 30 – 300 Gates per Chip)
SSI diikuti oleh pengenalan perangkat yg berisi ratusan transistor pada setiap chip, serta disebut "Medium-Scale Integration (MSI). MSI yg menarik secara ekonomi alasannya yg mereka biaya sedikit lebih sistem yg akan diunitsi memakai papan kecil sirkuit, kurang kerja perakitan, serta sejumlah keunggulan lainnya.

LSI: Large Scale Integration
( 300 – 3.000 Gates per Chip)
Perkembangan selanjutnya yaitu dari Large Scale Integration (LSI). Pengembangan LSI didorong oleh faktor ekonomi serta setiap chip terdiri puluhan ribu transistor. Itu di tahun 1970-an, saat LSI mulai mendapat diunitsi dalam jumlah besar.

VLSI: Very Large Scale Integration
( 3.000 – 30.000 Gates per Chip)
LSI diikuti oleh Very Large Scale Integration (VLSI) di mana ratusan ribu transistor digunakan serta masih terus dikembangkan. Itu untuk pertama kalinya bahwa CPU telah dibentuk pada satu sirkuit terpadu, untuk menciptakan mikroprosesor.

Satu Megabit RAM
Pada tahun 1986, dengan diperkenalkannya chip Satu Megabit RAM pertama, lebih dari satu juta transistor yg terintegrasi. chip mikroprosesor yg diunitsi pada tahun 1994 terdapat lebih dari tiga juta transistor.

ULSI: Very Large Scale Integration
( Graeter than 30.000 Gates per Chip)
ULSI merujuk pada "Ultra-Large Scale Integration" serta sesuai dengan lebih dari 1 juta transistor. Namun tidak ada lompatan kualitatif antara VLSI serta ULSI, maka biasanya dalam teks-teks teknis "VLSI" jangka epilog ULSI.









Cara Menghitung Smd (Surface Mount Device) Resistors

SURFACE MOUNT DEVICE - RESISTOR

Teknologi permukaan (SMT) yakni metode untuk memunitsi sirkuit elektronik di mana komponen yg dipasang atau ditempatkan eksklusif ke permukaan papan sirkuit cetak (PCB).

Teknologi. SMT dikembangkan untuk memenuhi harapan yg sesertag berlangsung untuk dicetak pembuatan papan sirkuit untuk memakai komponen yg lebih kecil serta lebih cepat, lebih efisien, serta makin ekonomis.

SMD Resistor: 
Chip ini kecil ditandai dengan tiga (3) atau empat (4) digit arahan yg disebut arahan SMD Resistor untuk mengatakan nilai perlawanan.

Membaca Kode 3-Digit SMD Resistor

  • Dua (2) digit Pertama atau angka akan mengatakan angka yg signifikan atau angka.
  • Yang ketiga akan multiplier (Power of Ten yaitu 10 ^) lalu harus kalikan dengan yg pertama Dua (2) signifikan digit atau nomor atau yg ketiga akan mengatakan bahwa berapa banyak Angka Nol. Harus menambah pertama Dua ( 2) signifikan digit atau nomor.
  • Huruf "R" dipakai untuk Decimal Titik "." Yaitu 1,1 Ω = 1R1 Ω
  • Resistensi bawah 10 ohm (O) tidak mempunyai pengganda.
Contoh 3-Digit Kode SMD Resistor

   250 = 25 x 100 = 25 x 1 = 25 Ω ( hanya serta hanya 25Ω tidak 250 Ω)
   100 = 10 x 100 = 10 x 1 = 10 Ω
   721 = 72 x 101 = 72 x 10 = 720 Ω
   102 = 10 × 102 = 10 x 100 = 1000Ω atau 1kΩ
   915 = 91 x 105 = 91 x 100.000 = 9.100.000 O = 9.1 MΩ
   4R7 = 4.7 Ω
   R12 = 0,12 Ω
Nilai diharapkan dari Resistor untuk LED Sirkuit Kalkulator
Standard Resistor Nilai Kalkulator terdekat


Membaca Kode 4-Digit SMD Resistor

Tidak ada perbedaan, metode yg sama untuk membaca nilai dari SMD resistor. Satu-satunya perbedaan yakni bahwa dengan jumlah yg signifikan.

  • Dua (3) digit pertama atau angka akan mengatakan angka yg signifikan atau angka
  • Yang keempat akan multiplier (Power of Ten yaitu 10 ^) lalu harus kalikan dengan yg pertama Dua (3) signifikan digit atau nomor atau yg keempat akan mengatakan bahwa berapa banyak Nol harus ditambah pertama Dua ( 2) signifikan digit atau nomor
  • Huruf "R" dipakai untuk Decimal Titik "." Yaitu 11,5 Ω = 11R5 Ω (4-digit SMD resistor (E96 series)
  • Resistensi bawah 10 Ohm (Ω) tidak mempunyai pengganda

Contoh 4-Digit Kode SMD Resistor
   2500 = 250 x 100 = 250 x 1 = 250 Ω (hanya serta hanya 250 Ω tidak 2500 Ω)
   1000 = 100 x 100 = 100 x 1 = 100 Ω
   7201 = 720 x 101 = 720 x 10 = 7200 Ω atau 7.2 kΩ
   1001 = 100 × 101 = 100 x 10 = 1000 Ω atau 1 kΩ
   1004 = 100 × 104 = 100 x 10000 = 1000,000 Ω atau 1 MΩ
   R102 = 0,102 Ω (4-digit SMD resistor (E96 series)
   0R10 = 0,1 x 100 = 0,1 x 1 = 0,1 Ω (4-digit SMD resistor (seri E24)
   25R5 = 25.5 Ω (SMD resistor 4-digit (E96 series))


Membaca Kode EIA-96 SMD Resistor

EIA-96 SMD Resistor Kode metode penandaan yakni metode gres yg muncul di 1% dari semua resistor SMD. Terdiri dari 3- arahan Character.

  • Dua ( 2 ) digit pertama atau angka akan mengatakan angka yg signifikan atau angka
  • Yang ketiga "Letter" yakni multiplier (Power of Ten yaitu 10 ^) lalu harus kalikan dengan yg pertama Dua ( 2 ) signifikan digit.
  • Harus mengikuti arahan pada Tabel ( 1 ) serta ( 2 )

Tabel (1) - Menunjukkan nilai multiplier

Tabel (2)

Contoh EIA-96 Kode SMD Resistor
  01F = 10M
  01E = 1MΩ
  01C = 10kΩ
  01B = 1kΩ
  01A = 100Ω
  01X = 10Ω
  01Y = 1Ω

66X = 475 x 0,1 = 47,5
(dalam tabel (2 ), 66 = 475 serta di meja (1), X = 0,1. Makara 475 x 0,1 = 47.1 Ω)
85Z = 750 x 0,001 = 0.75 Ω
(dalam tabel (2 ), 85 = 750 serta di meja (1), Z = 0,001. Makara 750 x 0,001 = 0.75 Ω)
36H = 232 x10 = 2320O = 2.32 kΩ
(dalam tabel (2 ), 36 = 232 serta di meja (1), H = 10. so 232 x 10 = 2.32k Ω)

Pada Mobile Android terdapat Kalkulator nya
App Store » SMD Resistor Code Calculator



Sirkuit Terpadu - Pewaktu-555

(-TIMER 555 CALCULATOR-)
IC Timer 555, Sirkuit Terpadu (Chip) didesain serta diciptakan oleh Hans R. Camenzind tahun 1970 serta diperkenalkan tahun 1971 oleh Signeticsyg dipakai dalam banyak sekali Pewaktu, Waktu Tunda, Pembangkit Pulsa, Elemen Flip-Flop, serta Osilator. 

Derivatif menyediakan dua (556) serta empat (558) rangkaian waktu satu paket. Aslinya SE555/NE555 dijuluki "The IC Time Machine". Mendapatkan namanya dari Tiga Resistor 5kΩ yg dipakai pada sirkuit awal. Sampai kini masih dipakai secara luas dikarenakan kemudahannya, Kemurahannya serta Stabilitasnya yg baik.



Sampai tahun 2008, diperkirakan sejuta unit diunitsi setiap tahun. Bergantung pada vendor, Menggunakan lebih dari 20 Transistor, 2 Diode serta 15 Resistor dalam sekeping semikonduktor silikon pada kemasan DIP 8 Pin.

KONSTRUKSI TIMER-555

Paket Standar 555 meliputi 25 transistor, 2 dioda serta 15 resistor pada chip silikon yg dipasang dalam paket 8-pin dual in-line (DIP-8). Varian termasuk Timer 556 (DIP-14 dua 555 satu chip), serta 558/559 (Kedua-duanya DIP-16 empat Timer Fungsi-Rendah satu Chip).


Produsen yg memunitsi
 ➽  NE-555   
 ➽  LM-555   
 ➽  CA-555   
 ➽  SE-555   
 ➽  MC14555



TIMER-555 PINOUT

  1.  Ground
Terminal Dasar Sirkuit Eksternal serta power supply (Vcc)
Terminal tanah terhubung yaitu GND (Ground) terminal 555.

  2.  Trigger  
Pulsa Negatif pendek pada pin menyulut pewaktuan Ketika terminal Pemicu mendapat satu-Ketiga (1/3) tegangan suplai yaitu memicu pulsa negatif Vcc / 3 sama amplitudo, perubahan output rangkaian membentuk Rendah ke Tinggi.

  3.  Output
Output (keluaran), Selama pewaktuan, keluaran berada pada +VCC. Terminal ini dipakai untuk mendapat output serta terhubung dengan beban. Pada setiap saat, nilainya rendah atau tinggi.

  4.  Reset
interval pewaktuan sanggup disela dengan menunjukkan pulsa reset 0V Tanpa memperhitungkan keadaan sebelumnya dari output, dengan menunjukkan pemicu pulsa ke terminal ini me-reset perangkat. outputnya menso rendah.

  5.  Voltage Control
Memungkinkan untuk mengakses pembagi tegangan internal   (2/3 VCC)
Ada dua tegangan kasatmata sepertiga dari total tegangan Supply (Vcc) di terminal tegangan kontrol. Dengan demikian, menso bab dari rangkaian komparator. Umumnya, kapasitor terhubung antara tanah serta kontrol tegangan terminal.

  6.  Threshold
Menentukan simpulan pewaktuan (pewaktuan berakhir Vthr < 2/3 VCC)
Ambang tegangan serta kontrol tegangan yaitu dua input dari rangkaian komparator. Rangkaian membandingkan tegangan yg tersedia di terminal tegangan ambang dengan tegangan rujukan yg tersedia di terminal kontrol.

Jika tegangan yg tersedia di ambang terminal (Pin 6) lebih besar dari tegangan kontrol yaitu dua pertiga dari Vcc, output akan rendah, kalau tidak, itu akan menso tinggi.

  7.  Disharge
Waktu pembuangan muatan Kondensator memilih Interval Pewaktuan.
Ketika output rendah, maka Discharge terminal menyediakan jalan keluarnya resistansi rendah untuk kapasitor terhubung secara eksternal. Bertindak rangkaian terbuka, ketika Output tinggi.

  8.  +VCC
Positif  Supply Tegangan  yg harus di antara  3V hingga 15 V

PENGGUNAAN

Sirkuit, yg menunjukkan sinyal periodik untuk sistem digital yg mengubah keadaan dari sistem. Bekerja atas dasar perubahan Multivibrator, yg sanggup dipakai sebagai Multivibrator disebut Timer.

Sirkuit Terpadu Monolitik digital yg sanggup dipakai sebagai Clock Generator. Sirkuit yg dihubungkan sebagai Multivibrator Stable atau Monostable.

Perangkat serbaguna serta bermanfaat dalam sirkuit elektronik serta desain yg bekerja pada batas Stabil serta Monostable. Memberikan waktu tunda dari Mikrodetik hingga berjam-jam.

Sangat murah yg bekerja untuk banyak sekali perbedaan potensial (Dari 4,5 ke 15V DC) serta berbeda tegangan masukan tidak menghipnotis output waktu.

Perangkat Linear serta eksklusif terhubung ke CMOS atau TTL (Transistor - Transistor Logic) alasannya Kompatibilitas tapi, Interfacing yaitu keharusan untuk memakai pewaktu 555 dengan Sirkuit Digital lain.

TIMER-555 TESTER

IC-555-Timer-Calculator
With-formulas-amp-Equations-Tester

Aplikasi TIMER-555

Timer-555 ada di mana-mana serta chip termurah. Hadir sebagai TTL 555 serta beroperasi dari 4v menso sekitar 16-18v. (Jangan gunakan kurang dari 5.5v)

Sirkuit dalam chip memakan waktu sekitar 10mA - bahkan ketika output tidak menggerakkan beban. Tidak cocok untuk operasi baterai.

Timer-555 tersedia chip CMOS (ICM7555 - ICL7555 - TLC555) Beroperasi dari 2v hingga 18v serta mengambil 60uA ketika sirkuit di dalam chip dinyalakan. 

Timer-555 sebagai pengatur waktu tunggal dalam paket 8-pin atau pengatur waktu ganda (556) dalam paket 14 pin. 

ICM-7555 sebagai pengatur waktu tunggal dalam paket 8-pin atau pengatur waktu ganda (7556) dalam paket 14 pin.






Perkembangan Teknologi Display

Untuk menyajikan sesuatu sehingga mengunsertag pemberitahuan atau perhatian. Acara menyiratkan tidak lebih dari memungkinkan untuk melihat atau memeriksa. Pameran menekankan mengedepankan mencolok atau terang-terangan.

Display menekankan menempatkan dalam posisi di mana orang lain mungkin melihat untuk kegunaan.

Parade menyiratkan menampilkan / memamerkan biar mereka semua untuk melihat nya.

Penyajian disini dalam bisertag teknologi eletronika yg digunakan untuk menampilkan Informasi pada :
  -   Komputer Monitor,
  -   Televisi
  -   SmartPhone
  -   Advertising ..  dll

JENIS DISPLAY
CRT  (-Cathode Ray Tube-)
Ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yg banyak digunakan dalam tampilan komputer, monitor video, televisi serta oskiloskop.

CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yg digunakan dalam seluruh pesawat televisi hingga final kurun 20, serta merupakan dasar perkembangan dari tampilan plasma, LCD serta bentuk teknologi TV lainnya.

CRT Berwarna :
 1. Three Electron Emitters
(Red, Green, and Blue phosphor dots)
 2. Electron Beams
 3. Focusing Coils
 4. Deflection Coils
 5. Anode (Collector)
 6. Mask for separating beams
(Red, Green, and Blue) part of displayed image
 7. Phosphor layer with Red, Green, and Blue
 8. Close-up of the phosphor-coated inner side of the screen

PLASMA
Tampilan Plasma ialah sebuah tampilan tampilan datar Emisif di mana Cahaya dihasilkan oleh Phosphor yg tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua tampilan datar gelas.

Gas yg dilepas muatannya tidak mengandung Merkuri (berlawanan dengan AMLCD); sebuah adonan gas mulia (neon serta xenon) digunakan. Campuran gas ini sulit bereaksi serta sama sekali tidak berbahaya.

Xenon serta gas neon di televisi plasma terkandung dalam ratusan ribu sel kecil diposisikan antara dua pelat kaca. elektroda panjang pun terjepit di antara piring kaca, di kedua sisi sel. Elektroda alamat duduk di belakang sel, sepanjang plat beling belakang.

Tampilan elektroda transparan, yg dikelilingi oleh materi dielektrik isolasi serta ditutupi oleh lapisan pelindung magnesium oksida, yg dipasang di atas sel, sepanjang plat beling depan.

LCD  (-Liquid Crystal Display-)
Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat berbagai Titik Cahaya (Piksel) yg terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya.

Walau disebut sebagai titik cahaya, Kristal Cair ini tidak memancarkan Cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD ialah lampu neon berwarna putih di bab belakang susunan kristal cair.

Titik cahaya yg jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yg membentuk tampilan Citra. Kutub Kristal Cair yg dilewati arus listrik akan berubah alasannya ialah efek polarisasi Meserta Magnetik yg timbul serta oleh hasilnya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sesertagkan warna lainnya tersaring.

IPS  (-In-Plane Switching-)
Sudah tentu IPS LCD lebih dibanding screen display jenis TFT LCD. IPS LCD mempunyai sudut pansertag yg lebih luas serta konsumsi daya yg rendah sehingga menjadikan daya tahan baterai jauh makin bagus.

IPS-LCD lebih mahal dari LCD TFT biasa serta oleh alasannya ialah itu lebih banyak ditemukan pada Smartphone High-end.

Teknologi tampilan untuk Liquid Crystal Display (LCD). Ini didesain untuk memecahkan keterbatasan utama dari Efek Meserta Nematic (TN) Keterbatasan ini termasuk Ketergantungan Sudut Pansertag yg berpengaruh serta Reunitsi warna berkualitas rendah. Di Plane Switching melibatkan meyesuaikan serta beralih OrientasiMmolekul Kristal Cair (LC) lapisan antara substrat kaca. Hal ini dilakukan, pada dasarnya, sejajar dengan pelat beling tersebut.

TFT  (-Thin Film Transistor-)

LCD TFT ialah jenis yg paling umum dari unit display yg digunakan di ponsel. Dibanding generasi sebelumnya LCD TFT mengatakan kualitas gambar yg makin manis serta resolusi yg lebih tinggi,

Tetapi ada kekurang jikalau dibanding generasi diatasnya, yaitu sudut pansertag serta visibilitas yg sempit serta miskin cahaya, banyak mengkonsumsi daya, boros baterai. Harga relatif makin hemat serta banyak digunakan untuk handphone Low-end

Thin-film Transistor, disingkat dengan TFT, merupakan salah satu tipe tampilan Liquid Crystal Display (LCD) yg datar, di mana tiap-tiap pixel dikontrol oleh satu hingga empat Transistor. Teknologi ini menyediakan resolusi terbaik dari teknik panel data. Layar TFT sering disebut pun Active-Matrix LCD.

LED  (-Light Emitting Doiode-)
Layar televisi panel datar LED pertama dikembangkan, ditunjukkan serta didokumentasi kan oleh James P. Mitchell pada tahun 1977.
Pengakuan publik awal berasal dari kelompok Westinghouse Pendidikan Science Foundation Talent Search, sebuah organisasi layanan Science.

Adalah tampilan panel datar, yg memakai sebuah Array Dioda Pemancar Cahaya sebagai piksel untuk tampilan video. kecerahan mereka memungkinkan mereka untuk digunakan di luar ruangan di toko tanda serta billboard,

Dan dalam beberapa tahun terakhir mereka telah menso umum digunakan dalam gejala tujuan pada kendaraan angkutan umum.

OLED  (-Organic Light Emitting Diode-)
Merupakan teknologi gres untuk menampilkan ponsel serta monitor. Dalam teknologi OLED lapisan materi organik (berbasis Karbon) terjepit di antara dua lembar konduksi (Anoda serta Katoda), Semua berada di antara lempengan beling atas sebagai segel serta pelat bawah beling sebagai substrat. OLED bisa lebih menghemat konsumsi daya dibanding LED ataupun LCD.

OLEDs jauh makin manis ketimbang dengan LCD alasannya ialah reunitsi warna yg luar biasa. Sangat Responsive, sudut pansertag yg lebih luas, kecerahan yg lebih tinggi serta memakai desain dari material yg ringan.

Adalah Dioda Pemancar Cahaya (LED) di mana lapisan electroluminescent yg memancar ialah film senyawa organik yg memancarkan cahaya dalam menanggapi arus listrik.

Lapisan ini dari semikonduktor organik terletak di antara dua elektroda; biasanya, setidaknya satu dari elektroda ini ialah Transparan.

AMOLED  (-Active Matrix Organic Light Emitting Diode-)
Teknologi untuk touchscreen jenis Amoled banyak ditemui pada deretan unit Samsung. Layar AMOLED terdiri dari lapisan tipis polimer organik yg menyala dikala terangsang oleh arus listrik.

Karena konstruksi yg sederhana ini, maka tampilan AMOLED bisa sangat tipis serta tidak memerlukan backlight. Layar Amoled bisa menghemat daya tahan baterai baik itu ponsel ataupun tablet, hanya dengan cara menurunkan tingkat kecerahan tampilan.

Teknologi tampilan yg digunakan dalam Smartwatches, Perangkat Mobile, Laptop, serta Televisi. OLED menggambarkan jenis tertentu teknologi thin-film-tampilan di mana senyawa organik membentuk materi electroluminescent, serta matriks aktif mengacu pada teknologi di balik menangani piksel.





Surface Mounted Components

Hampir semua perangkat keras elektronik yg diunitsi Massal, Saat ini diunitsi memakai "Surface-Mount-Technology" (-SMT-). Terkait dengan perangkat, SMDs memperlihatkan banyak kegunaan ketimbang pendahulunya. Dalam hal Manufakturabilitas serta Kinerja.


Tidak hingga tahun 1980-an muncul teknologi ini, SMT banyak dipakai secara luas. Saat SMT mulai digunakan, perubahan dari komponen konvensional ke SMDs berlangsung sangat cepat mengingat kegunaan besar yg sanggup didapat.













RESISTOR & CAPASITOR

Memiliki banyak sekali ukuran kemasan.
Ini mempunyai sebutan yg meliputi: 1812, 1206, 0805, 0603, 0402, serta 0201.
Angka-angka mengacu pada dimensi ratusan dalam inci.
Dengan kata lain 1206 ukuran 12 ratusan oleh 6 ratusan per inci.

Ukuran yg lebih besar ibarat 1812 serta 1206 yaitu beberapa yg pertama yg digunakan. Mereka tidak dipakai secara luas kini sebanyak komponen yg lebih kecil umumnya diperlukan. Juga penggunaan dalam aplikasi di mana tingkat daya yg lebih besar.
Koneksi ke papan sirkuit cetak dilakukan melalui tempat metallised di kedua ujung paket.

TRANSISTOR & DIODE

Komponen-komponen ini sering terkandung dalam paket plastik kecil.
Koneksi dilakukan via lead yg berasal dari paket serta ditekuk sehingga menyentuh papan.
Tiga lead selalu dipakai untuk paket ini. Dengan cara ini gampang untuk mengidentifikasi,



INTEGRATED CIRCUIT

Ada banyak sekali paket yg dipakai untuk sirkuit terpadu. Paket dipakai tergantung pada tingkat Interkonektivitas yg diperlukan. Banyak chip ibarat chip kecerdikan sederhana mungkin hanya memerlukan 14 atau 16 pin,

Sesertagkan lainnya ibarat prosesor VLSI serta chip terkait sanggup membutuhkan hingga 200 atau lebih. Mengingat variasi persyaratan pada sejumlah paket.


Untuk chip yg lebih kecil, paket seperti
SOIC (Small Outline Integrated Circuit) sanggup digunakan.
Efektif versi SMT dari DIL (Dual In Line) paket dipakai untuk 74 chip seri logika.

Selain itu ada versi yg lebih kecil termasuk
TSOP (Thin Paket Outline Kecil)
SSOP (Shrink Paket Small Outline).

PENGGUNAAN

SMT dipakai hampir secara langsung untuk pembuatan papan sirkuit elektronik hari ini.
-  Dimensi Lebih kecil
-  Tingkat Kinerja makin bagus
-  Pemasangan Mudah
Dengan "Automated Pick and Place Machine",
Menghilangkan Intervensi Manual dalam Proses Perakitan.

Meskipun banyak konektor serta beberapa komponen lainnya masih membutuhkan derma penempatan, PCB yg dikembangkan akan berkurang ke minimum absolut, bahkan hingga sebatas mengubah desain untuk memakai komponen yg sanggup ditempatkan secara otomatis.

Selain ini, vendor komponen telah menyebarkan beberapa permukaan khusus me-mount versi komponen yg memungkinkan hampir lengkap perakitan otomatis.




Multivibrator

Multivibrator berasal dari istilah yg dipakai oleh William Eccles serta F.W. Jorserta pada tahun 1919 untuk sirkuit tabung hampa yg dibuatnya.  Sirkuit elektronik yg dipakai untuk majemuk sistem dua keadaan ibarat Osilator, Pewaktu, serta Register. Bercirikan dua Peranti Penguat (Transistor, Tabung Hampa, Op-Amp, dll) yg dikopel-silang oleh jaringan Resistor serta Kondensator.
























Multivibrator Mendapatkan namanya sebab aba-aba kelebihan nya kaya akan harmonik.
Berosilasi antara  "HIGH" serta "LOW" untuk menghasilkan output yg berkesinambungan.

Active HIGH Jika perubahan negara terso dari "RENDAH" ke "TINGGI" di sisi kenaikan denyut nadi jam atau selama Clock Width nya.
Active LOW Jika perubahan negara terso dari "TINGGI" ke "RENDAH" di pulsa jam itu jatuh tepi.
Duty Cycle - Rasio Clock Width untuk periode jam.
Clock Width - Waktu di mana nilai sinyal clock sama dengan budi "1", atau TINGGI.
Clock Period - Waktu antara Transisi yg berurutan dalam arah yg sama,
yakni antara dua naik atau dua tepi jatuh.
Clock Frequency - Kebalikan dari Clock Period, Frekuensi = 1 / Clock Period


ASTABLE
Bentuk paling umum, yg menghasilkan gelombang persegi.
Umumnya mempunyai siklus bahkan 50%, bahwa 50% dari waktu siklus output yaitu "TINGGI" serta sisanya 50% dari waktu siklus output yaitu "OFF". Dengan kata lain, siklus untuk pulsa waktu astabil yaitu 1:1.


MONOSTABLE
Merupakan salah satu pengembangan oscliator tipe Relaksasi dengan pemicu (trigerred).
Memiliki satu kondisi stabil sehingga sering pun disebut sebagai One-Shot Multibrator 
Saat osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi pengoperasian, maka pada waktu singkat akan kembali ke titik awal pengoperasian.

Konstanta waktu dari rangkaian sirkuit RC memilih periode waktu perubahan keadaan.

Rangkaian mempunyai dua kondisi yaitu kondisi Stabil serta kondisi Tak-Stabil.
Rangkaian akan Rileks pada kondisi Stabil ketika tidak ada pulsa.

Kondisi Tak-Stabil diawali dengan pulsa pemicu pada masukan.

Setelah selang waktu 0,7 R2C1, rangkaian multivibrator kembali ke kondisi Stabil.

Rangkaian Monostable Multivibrator tidak mengalami perubahan hingga ada pulsa pemicu yg tiba pada jalur Input Oscilator.

Pada ketika pertama kali sumber tegangan DC diberikan ke Rangkaian diatas. Awal tidak ada pulsa masukan pemicu, Q2 mendapatkan bias maju dari rangkaian pembagi tegangan R2, D1 serta R5. Harga R2 dipilih supaya Q2 mencapai Titik Jenuh. Resistor R1 serta R3 masing-masing menciptakan kolektor Q1 serta Q2 menerima Bias Mundur.

Dengan basis Q2 menerima Bias Maju, maka transistor menso Jenuh dengan cepat. Tegangan kolektor Q2 Drop kenilai sangat rendah serta terhubung ke basis Q1 melalui R4. Namun VB tidak cukup besar untuk menciptakan Q1 berKonduksi. Karenanya rangkaian akan tetap berada pada kondisi ini selama daya masih diberikan, sehingga rangkaian berada pada kondisi STABIL hingga ada sinyal picu (Triger) yg diberikan ke jalur input rangkaian.

Untuk memulai suatu perubahan, pulsa pemicu harus diberikan pada jalur input rangkaian monostable multivibrator. C2 serta R5 pada rangkaian masukan membentuk jaringan Deferensiator.

Tepi kenaikan (-Leading Edge-) dari Pulsa Pemicu menimbulkan tersonya anutan arus yg besar melalui R5. Setelah C2 mulai termuati Arus lewat R5 mulai menurun.

Saat Pulsa Pemicu itu hingga pada tepi penurunan (-Trailing Edge-), Tegangan C2 jatuh ke Nol. Dengan tidak asertaya sumber tegangan yg dikenakan pada C2 , Kapasitor akan terkosongkan melalui R5.

Karena pulsa dengan Polaritas berkebalikan terso pada tepi penurunan Pulsa Input. Pulsa Input kemudian berubah ke Positif serta Pulsa Negatif tajam (Negative Spike) muncul pada R5.

D1 hanya berkonduksi selama  terso negative spike serta diumpankan pada basis Q2. Ini memulai tersonya perubahan pada multivibrator. Gambar berikut merupakan diagram waktu antar pulsa pemicu serta keluaran yg dihasilkan Monostable Multivibrator.

Saat Basis Q2 pada rangkaian multivibrator monostable mendapatkan Negative Spike, ini akan membawa Transistor ke arah Cutoff. Dan akan menimbulkan Tegangan Kolektor Q2 naik dengan cepat ke nilai +VCC serta menciptakan Basis Q1 menso Positif.

Saat Q1 berkonduksi, sehingga resistansi sambungan kolektor-basis menso sangat rendah. Arus pengisian mengalir melewati Q1, C1 serta R2. Kaki R2 kepingan bawah menso Negatif tanggapan pengisian C1 serta menimbulkan Basis Q2 Negatif. Q2 tetap berada pada keadaan Cutoff. Proses ini akan tetap berlangsung hingga C1 terisi.

Arus pengisian lewat R2 kemudian akan menurun serta kepingan atas R2 menso Positif. Q2 secepatnya menjdi berkonduksi serta membawa Q1 Cutoff. Rangkaian kembali berubah pada kondisi STABIL serta akan terus dipertahankan hingga ada Pulsa Masukan Pemicu berikutnya.


BISTABLE
Jenis multivibrator yg mempunyai output dengan Dua Keadaan Stabil.
Pulsa Triger pada input rangkaian akan menimbulkan rangkaian diasumsikan pada salah satu kondisi Stabil. Pulsa kedua akan menimbulkan tersonya pergeseran ke kondisi Stabil lainnya.

Multivibrator Bistabil ini hanya akan berubah keadaan jikalau diberi pulsa triger sebagai input. Sering disebut sebagai Flip-Flop.

Output rangkaian akan lompat ke satu kondisi (Flip) ketika dipicu serta bergeser kembali ke kondisi lain (Flop) jikalau dipicu dengan pulsa triger berikutnya.

Rangkaian kemudian menso Stabil pada suatu kondisi serta tidak akan berubah atau Toggle hingga ada perintah dengan diberi Pulsa Triger.

Pada ketika pertama kali catu daya diberikan pada Rangkaian, maka Multivibrator diasumsikan berada pada suatu kondisi stabil. Salah satu transistor pada rangkaian akan berkonduksi lebih cepat ketimbang yg lain.

Apabila diasumsikan Q1 pada Rangkaian berkonduksi lebih dahulu ketimbang Q2. Tegangan kolektor Q1 akan turun dengan cepat. Sambungan pribadi antara Kolektor serta Basis menimbulkan penurunan tegangan pada Q1 serta turunnya arus IB serta IC. VC dari Q2 pada Rangkaian akan naik ke harga +VCC .

Tegangan ke arah Positif ini tersambung kembali ke basis Q1 melalui R3. Ini menimbulkan Q1 semakin berkonduksi serta sebaliknya mengurangi konduksi Q2. Proses ini berlangsung terus hingga Q1 jenuh serta Q2 Cutoff. Rangkaian akan tetap pada kondisi stabil ini.

Untuk memulai perubahan kondisi pada output  diperlukan pulsa triger.
PulsaNegatif yg diberikan pada basis Q1 akan menciptakan Q1 menso utoff.
Pulsa faktual yg diberikan pada basis Q2 menimbulkan transistor ini berkonduksi.

Apabila diasumsikan Pulsa Negatif diberikan pada basis Q1. Pada ketika kondisi ini, IB serta IC dari Q1 akan drop dengan cepat. VC dari Q1 naik ke harga +VCC . Tegangan ke arah faktual ini tersambung kembali ke basis Q2. IB serta IC dari Q2 akan naik dengan cepat.

Ini menimbulkan turunnya VC dari Q2. Sambungan pribadi VC melalui R3 menyebankan turunnya IB serta IC dari Q1. Proses ini berlangsung terus hingga Q1 Cutoff serta Q2 jenuh. Rangkaian  akan tetap pada kondisi ini hingga ada Pulsa Triger untuk berubah.


Multivibrator Circuit.pdf
PHY2028-11 Multivibrator - Practical.pdf
Transistor 2N3397 TO-92 Datasheet
CD4047BC Monostable_Astable Multivibrator Datasheet
HEF4047B Monostable_Astable Multivibrator Datasheet