Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri resistor. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri resistor. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Sirkuit Terpadu - Pewaktu-555

(-TIMER 555 CALCULATOR-)
IC Timer 555, Sirkuit Terpadu (Chip) didesain serta diciptakan oleh Hans R. Camenzind tahun 1970 serta diperkenalkan tahun 1971 oleh Signeticsyg dipakai dalam banyak sekali Pewaktu, Waktu Tunda, Pembangkit Pulsa, Elemen Flip-Flop, serta Osilator. 

Derivatif menyediakan dua (556) serta empat (558) rangkaian waktu satu paket. Aslinya SE555/NE555 dijuluki "The IC Time Machine". Mendapatkan namanya dari Tiga Resistor 5kΩ yg dipakai pada sirkuit awal. Sampai kini masih dipakai secara luas dikarenakan kemudahannya, Kemurahannya serta Stabilitasnya yg baik.



Sampai tahun 2008, diperkirakan sejuta unit diunitsi setiap tahun. Bergantung pada vendor, Menggunakan lebih dari 20 Transistor, 2 Diode serta 15 Resistor dalam sekeping semikonduktor silikon pada kemasan DIP 8 Pin.

KONSTRUKSI TIMER-555

Paket Standar 555 meliputi 25 transistor, 2 dioda serta 15 resistor pada chip silikon yg dipasang dalam paket 8-pin dual in-line (DIP-8). Varian termasuk Timer 556 (DIP-14 dua 555 satu chip), serta 558/559 (Kedua-duanya DIP-16 empat Timer Fungsi-Rendah satu Chip).


Produsen yg memunitsi
 ➽  NE-555   
 ➽  LM-555   
 ➽  CA-555   
 ➽  SE-555   
 ➽  MC14555



TIMER-555 PINOUT

  1.  Ground
Terminal Dasar Sirkuit Eksternal serta power supply (Vcc)
Terminal tanah terhubung yaitu GND (Ground) terminal 555.

  2.  Trigger  
Pulsa Negatif pendek pada pin menyulut pewaktuan Ketika terminal Pemicu mendapat satu-Ketiga (1/3) tegangan suplai yaitu memicu pulsa negatif Vcc / 3 sama amplitudo, perubahan output rangkaian membentuk Rendah ke Tinggi.

  3.  Output
Output (keluaran), Selama pewaktuan, keluaran berada pada +VCC. Terminal ini dipakai untuk mendapat output serta terhubung dengan beban. Pada setiap saat, nilainya rendah atau tinggi.

  4.  Reset
interval pewaktuan sanggup disela dengan menunjukkan pulsa reset 0V Tanpa memperhitungkan keadaan sebelumnya dari output, dengan menunjukkan pemicu pulsa ke terminal ini me-reset perangkat. outputnya menso rendah.

  5.  Voltage Control
Memungkinkan untuk mengakses pembagi tegangan internal   (2/3 VCC)
Ada dua tegangan kasatmata sepertiga dari total tegangan Supply (Vcc) di terminal tegangan kontrol. Dengan demikian, menso bab dari rangkaian komparator. Umumnya, kapasitor terhubung antara tanah serta kontrol tegangan terminal.

  6.  Threshold
Menentukan simpulan pewaktuan (pewaktuan berakhir Vthr < 2/3 VCC)
Ambang tegangan serta kontrol tegangan yaitu dua input dari rangkaian komparator. Rangkaian membandingkan tegangan yg tersedia di terminal tegangan ambang dengan tegangan rujukan yg tersedia di terminal kontrol.

Jika tegangan yg tersedia di ambang terminal (Pin 6) lebih besar dari tegangan kontrol yaitu dua pertiga dari Vcc, output akan rendah, kalau tidak, itu akan menso tinggi.

  7.  Disharge
Waktu pembuangan muatan Kondensator memilih Interval Pewaktuan.
Ketika output rendah, maka Discharge terminal menyediakan jalan keluarnya resistansi rendah untuk kapasitor terhubung secara eksternal. Bertindak rangkaian terbuka, ketika Output tinggi.

  8.  +VCC
Positif  Supply Tegangan  yg harus di antara  3V hingga 15 V

PENGGUNAAN

Sirkuit, yg menunjukkan sinyal periodik untuk sistem digital yg mengubah keadaan dari sistem. Bekerja atas dasar perubahan Multivibrator, yg sanggup dipakai sebagai Multivibrator disebut Timer.

Sirkuit Terpadu Monolitik digital yg sanggup dipakai sebagai Clock Generator. Sirkuit yg dihubungkan sebagai Multivibrator Stable atau Monostable.

Perangkat serbaguna serta bermanfaat dalam sirkuit elektronik serta desain yg bekerja pada batas Stabil serta Monostable. Memberikan waktu tunda dari Mikrodetik hingga berjam-jam.

Sangat murah yg bekerja untuk banyak sekali perbedaan potensial (Dari 4,5 ke 15V DC) serta berbeda tegangan masukan tidak menghipnotis output waktu.

Perangkat Linear serta eksklusif terhubung ke CMOS atau TTL (Transistor - Transistor Logic) alasannya Kompatibilitas tapi, Interfacing yaitu keharusan untuk memakai pewaktu 555 dengan Sirkuit Digital lain.

TIMER-555 TESTER

IC-555-Timer-Calculator
With-formulas-amp-Equations-Tester

Aplikasi TIMER-555

Timer-555 ada di mana-mana serta chip termurah. Hadir sebagai TTL 555 serta beroperasi dari 4v menso sekitar 16-18v. (Jangan gunakan kurang dari 5.5v)

Sirkuit dalam chip memakan waktu sekitar 10mA - bahkan ketika output tidak menggerakkan beban. Tidak cocok untuk operasi baterai.

Timer-555 tersedia chip CMOS (ICM7555 - ICL7555 - TLC555) Beroperasi dari 2v hingga 18v serta mengambil 60uA ketika sirkuit di dalam chip dinyalakan. 

Timer-555 sebagai pengatur waktu tunggal dalam paket 8-pin atau pengatur waktu ganda (556) dalam paket 14 pin. 

ICM-7555 sebagai pengatur waktu tunggal dalam paket 8-pin atau pengatur waktu ganda (7556) dalam paket 14 pin.






Pengukuran Kapasitansi

PENGUKURAN KAPASITANSI
Kapasitansi ialah kemampuan untuk menyimpan Muatan Listrik. Bahan Kapasitansi yg besar mempunyai lebih Muatan Listrik pada tegangan yg diberikan.  Setiap objek yg sanggup bermuatan listrik sebagai Kapasitansi, namun konsep ini penting untuk memahami operasi dari Kapasitor, salah satu dari tiga komponen elektronik dasar (bersama dengan resistor serta induktor).

DMM menentukan Kapasitansi dengan pengisian kapasitor
  -   Dengan Arus yg diberikan
  -   Mengukur Tegangan yg dihasilkan
Maka menghitung Kapasitansi.



PERINGATAN !!
Sebuah kapasitor yg baik menyimpan muatan listrik serta sanggup tetap ber-Energi sesudah daya dihilangkan. Sebelum pengukuran.
  a)  Matikan sumber daya
  b)  Pastikan tak ada Daya
  c)  Hati-hati dikala pengosongan Kapasitor
        (Menghubungkan Resistor di lead )
  d)  Pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri yg sesuai.

Untuk Aman nya
Setelah listrik dimatikan, hubungkan Resistor 2 KΩ, 0.5 Watt di terminal Kapasitor selama 5 detik.
Gunakan DMM untuk memastikan semua listrik ke sirkuit MATI.
Jika Kapasitor dirangkaian AC, Ukur tegangan AC.
Jika Kapasitor dirangkaian DC, Ukur tegangan DC.

Periksa secara Visual Kapasitor - Jika Kebocoran, Retak, Tonjolan atau Tanda-tanda lain dari kerusakan yg jelas, ganti Kapasitor.
Manual Multimeter (DMM) sebagai Petunjuk. - Baca untuk Pengukuran yg benar, Kapasitor perlu dilepas dari Sirkuit. 

PROSEDUR
1.  Pastikan !!  Sirkuit dalam keadaan Mati.
2.  Putar tombol (Rotary Switch) ke Simbol Kapasitansi
3.  Masukkan Test-Lead  HITAM  ke jack COM
4.  Masukkan Test-Lead  MERAH  ke jack V Ω

Hubungkan Test-Lead pad Terminal Kapasitor.
Jauhkan Test-Lead terhubung selama beberapa detik untuk memungkinkan DMM untuk secara otomatis menentukan kisaran yg tepat.

Baca pengukuran ditampilkan
Jika nilai Kapasitansi dalam Rentang pengukuran, menampilkan Nilai Kapasitor. Akan menampilkan OL, Jika  Nilai Kapasitansi lebih tinggi dari kisaran pengukuran atau Kapasitor Rusak.

Catatan.
  -  Beberapa DMM menawarkan modus Relatif  (REL).
  -  Saat mengukur nilai Kapasitansi Rendah, REL digunakan untuk menghapus Kapasitansi Test-Lead.
  -  Menempatkan DMM mode Relatif  Kapasitansi, tekan tombol REL. Ini menghilangkan nilai Kapasitansi tersisa dari Test-Lead.


Multivibrator

Multivibrator berasal dari istilah yg dipakai oleh William Eccles serta F.W. Jorserta pada tahun 1919 untuk sirkuit tabung hampa yg dibuatnya.  Sirkuit elektronik yg dipakai untuk majemuk sistem dua keadaan ibarat Osilator, Pewaktu, serta Register. Bercirikan dua Peranti Penguat (Transistor, Tabung Hampa, Op-Amp, dll) yg dikopel-silang oleh jaringan Resistor serta Kondensator.
























Multivibrator Mendapatkan namanya sebab aba-aba kelebihan nya kaya akan harmonik.
Berosilasi antara  "HIGH" serta "LOW" untuk menghasilkan output yg berkesinambungan.

Active HIGH Jika perubahan negara terso dari "RENDAH" ke "TINGGI" di sisi kenaikan denyut nadi jam atau selama Clock Width nya.
Active LOW Jika perubahan negara terso dari "TINGGI" ke "RENDAH" di pulsa jam itu jatuh tepi.
Duty Cycle - Rasio Clock Width untuk periode jam.
Clock Width - Waktu di mana nilai sinyal clock sama dengan budi "1", atau TINGGI.
Clock Period - Waktu antara Transisi yg berurutan dalam arah yg sama,
yakni antara dua naik atau dua tepi jatuh.
Clock Frequency - Kebalikan dari Clock Period, Frekuensi = 1 / Clock Period


ASTABLE
Bentuk paling umum, yg menghasilkan gelombang persegi.
Umumnya mempunyai siklus bahkan 50%, bahwa 50% dari waktu siklus output yaitu "TINGGI" serta sisanya 50% dari waktu siklus output yaitu "OFF". Dengan kata lain, siklus untuk pulsa waktu astabil yaitu 1:1.


MONOSTABLE
Merupakan salah satu pengembangan oscliator tipe Relaksasi dengan pemicu (trigerred).
Memiliki satu kondisi stabil sehingga sering pun disebut sebagai One-Shot Multibrator 
Saat osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi pengoperasian, maka pada waktu singkat akan kembali ke titik awal pengoperasian.

Konstanta waktu dari rangkaian sirkuit RC memilih periode waktu perubahan keadaan.

Rangkaian mempunyai dua kondisi yaitu kondisi Stabil serta kondisi Tak-Stabil.
Rangkaian akan Rileks pada kondisi Stabil ketika tidak ada pulsa.

Kondisi Tak-Stabil diawali dengan pulsa pemicu pada masukan.

Setelah selang waktu 0,7 R2C1, rangkaian multivibrator kembali ke kondisi Stabil.

Rangkaian Monostable Multivibrator tidak mengalami perubahan hingga ada pulsa pemicu yg tiba pada jalur Input Oscilator.

Pada ketika pertama kali sumber tegangan DC diberikan ke Rangkaian diatas. Awal tidak ada pulsa masukan pemicu, Q2 mendapatkan bias maju dari rangkaian pembagi tegangan R2, D1 serta R5. Harga R2 dipilih supaya Q2 mencapai Titik Jenuh. Resistor R1 serta R3 masing-masing menciptakan kolektor Q1 serta Q2 menerima Bias Mundur.

Dengan basis Q2 menerima Bias Maju, maka transistor menso Jenuh dengan cepat. Tegangan kolektor Q2 Drop kenilai sangat rendah serta terhubung ke basis Q1 melalui R4. Namun VB tidak cukup besar untuk menciptakan Q1 berKonduksi. Karenanya rangkaian akan tetap berada pada kondisi ini selama daya masih diberikan, sehingga rangkaian berada pada kondisi STABIL hingga ada sinyal picu (Triger) yg diberikan ke jalur input rangkaian.

Untuk memulai suatu perubahan, pulsa pemicu harus diberikan pada jalur input rangkaian monostable multivibrator. C2 serta R5 pada rangkaian masukan membentuk jaringan Deferensiator.

Tepi kenaikan (-Leading Edge-) dari Pulsa Pemicu menimbulkan tersonya anutan arus yg besar melalui R5. Setelah C2 mulai termuati Arus lewat R5 mulai menurun.

Saat Pulsa Pemicu itu hingga pada tepi penurunan (-Trailing Edge-), Tegangan C2 jatuh ke Nol. Dengan tidak asertaya sumber tegangan yg dikenakan pada C2 , Kapasitor akan terkosongkan melalui R5.

Karena pulsa dengan Polaritas berkebalikan terso pada tepi penurunan Pulsa Input. Pulsa Input kemudian berubah ke Positif serta Pulsa Negatif tajam (Negative Spike) muncul pada R5.

D1 hanya berkonduksi selama  terso negative spike serta diumpankan pada basis Q2. Ini memulai tersonya perubahan pada multivibrator. Gambar berikut merupakan diagram waktu antar pulsa pemicu serta keluaran yg dihasilkan Monostable Multivibrator.

Saat Basis Q2 pada rangkaian multivibrator monostable mendapatkan Negative Spike, ini akan membawa Transistor ke arah Cutoff. Dan akan menimbulkan Tegangan Kolektor Q2 naik dengan cepat ke nilai +VCC serta menciptakan Basis Q1 menso Positif.

Saat Q1 berkonduksi, sehingga resistansi sambungan kolektor-basis menso sangat rendah. Arus pengisian mengalir melewati Q1, C1 serta R2. Kaki R2 kepingan bawah menso Negatif tanggapan pengisian C1 serta menimbulkan Basis Q2 Negatif. Q2 tetap berada pada keadaan Cutoff. Proses ini akan tetap berlangsung hingga C1 terisi.

Arus pengisian lewat R2 kemudian akan menurun serta kepingan atas R2 menso Positif. Q2 secepatnya menjdi berkonduksi serta membawa Q1 Cutoff. Rangkaian kembali berubah pada kondisi STABIL serta akan terus dipertahankan hingga ada Pulsa Masukan Pemicu berikutnya.


BISTABLE
Jenis multivibrator yg mempunyai output dengan Dua Keadaan Stabil.
Pulsa Triger pada input rangkaian akan menimbulkan rangkaian diasumsikan pada salah satu kondisi Stabil. Pulsa kedua akan menimbulkan tersonya pergeseran ke kondisi Stabil lainnya.

Multivibrator Bistabil ini hanya akan berubah keadaan jikalau diberi pulsa triger sebagai input. Sering disebut sebagai Flip-Flop.

Output rangkaian akan lompat ke satu kondisi (Flip) ketika dipicu serta bergeser kembali ke kondisi lain (Flop) jikalau dipicu dengan pulsa triger berikutnya.

Rangkaian kemudian menso Stabil pada suatu kondisi serta tidak akan berubah atau Toggle hingga ada perintah dengan diberi Pulsa Triger.

Pada ketika pertama kali catu daya diberikan pada Rangkaian, maka Multivibrator diasumsikan berada pada suatu kondisi stabil. Salah satu transistor pada rangkaian akan berkonduksi lebih cepat ketimbang yg lain.

Apabila diasumsikan Q1 pada Rangkaian berkonduksi lebih dahulu ketimbang Q2. Tegangan kolektor Q1 akan turun dengan cepat. Sambungan pribadi antara Kolektor serta Basis menimbulkan penurunan tegangan pada Q1 serta turunnya arus IB serta IC. VC dari Q2 pada Rangkaian akan naik ke harga +VCC .

Tegangan ke arah Positif ini tersambung kembali ke basis Q1 melalui R3. Ini menimbulkan Q1 semakin berkonduksi serta sebaliknya mengurangi konduksi Q2. Proses ini berlangsung terus hingga Q1 jenuh serta Q2 Cutoff. Rangkaian akan tetap pada kondisi stabil ini.

Untuk memulai perubahan kondisi pada output  diperlukan pulsa triger.
PulsaNegatif yg diberikan pada basis Q1 akan menciptakan Q1 menso utoff.
Pulsa faktual yg diberikan pada basis Q2 menimbulkan transistor ini berkonduksi.

Apabila diasumsikan Pulsa Negatif diberikan pada basis Q1. Pada ketika kondisi ini, IB serta IC dari Q1 akan drop dengan cepat. VC dari Q1 naik ke harga +VCC . Tegangan ke arah faktual ini tersambung kembali ke basis Q2. IB serta IC dari Q2 akan naik dengan cepat.

Ini menimbulkan turunnya VC dari Q2. Sambungan pribadi VC melalui R3 menyebankan turunnya IB serta IC dari Q1. Proses ini berlangsung terus hingga Q1 Cutoff serta Q2 jenuh. Rangkaian  akan tetap pada kondisi ini hingga ada Pulsa Triger untuk berubah.


Multivibrator Circuit.pdf
PHY2028-11 Multivibrator - Practical.pdf
Transistor 2N3397 TO-92 Datasheet
CD4047BC Monostable_Astable Multivibrator Datasheet
HEF4047B Monostable_Astable Multivibrator Datasheet







Cara Men-Solder Komponen Elektronik

Apa itu solder serta kapan harus menggunakannya ?

Solder - Proses di mana dua atau lebih item metal bergabung bantu-membantu dengan pelelehan. Kemudian mengalir metal pengisi ke dalam sendi-metal, pengisi mempunyai titik leleh relatif rendah.

Solder dipakai untuk membentuk sambungan permanen antara komponen elektronik. Logam yg akan disolder dipanaskan dengan solder besi serta kemudian solder meleleh ke sambungan.

Hanya solder mencair, bukan bab yg sesertag disolder.

Solder yaitu "Lem" metal yg memegang bab bantu-membantu serta membentuk koneksi yg memungkinkan arus listrik mengalir.


Soldering Iron
Sebuah besi solder dipakai untuk memanaskan koneksi yg akan disolder. Untuk sirkuit elektronik, harus memakai solder 25 hingga 60-watt (W).

Watt solder yg lebih tinggi tidak selalu lebih panas, hanya bisa memanaskan komponen yg lebih besar. Sebuah besi solder 40-W menciptakan sendi lebih cepat dari solder 25-W tidak.

Flux-Core Solder
Solder mempunyai titik leleh lebih rendah dari metal yg sesertag terhubung lakukan. solder mencair ketika dipanaskan oleh solder, tetapi metal yg bergabung tidak akan meleleh.

Inti Solder Resin sebagai Fluks. Mencegah oksidasi dari metal yg sesertag terhubung, serta meningkatkan solder untuk tetap "Basah" dipermukaan.

Solder dengan diameter 0,75 milimeter (mm) ke 1,0 mm yg terbaik. solder tebal mungkin menciptakan sendi kecil solder sulit serta kemungkinan tercipta jembatan solder antara alas tembaga yg tidak dimaksudkan untuk dihubungkan.

Paduan 60/40 (60% timah, 40% timbal) dipakai untuk sebagian besar pekerjaan elektronik, tetapi bebas timah solder pun tersedia.

Damp Seponge - Spons lembap dipakai untuk membersihkan ujung Soldering Iron.

Solder Braid
Digunakan untuk menghapus Solder. Letakkan di Solder Braid pada komponen yg akan dilepas serta Soldering Iron. Solder akan mengalir ke Solder Braid. Dan pun mengurangi Solder yg berlebihan pada sambungan.


-   Gunakan dengan hati-hati.
-   Sebuah besi solder bisa panas sekitar 400 ° C, yg sanggup mengkremasi atau memulai titik api.
-   Cabut besi ketika tidak digunakan. atau kendalikan panas nya
-   Jauhkan kabel listrik jauh dari daerah di mana ia bisa tersandung.
-   Hindari menyentuh ujung besi solder pada akses listrik. 
-   Jika kabel listrik tersentuh besi panas, ada risiko serius luka bakar serta sengatan listrik.
-   Selalu mengembalikan solder untuk bangun ketika itu tidak digunakan.
-   Jangan pernah menaruh besi solder di dingklik kerja anda, walau sesaat!
-   Bekerja di area yg berventilasi baik.
-   Asap hasilkan mencairkan solder sebagian besar dari Fluks serta bisa sesak nafas,
-   Hindari menghirup dengan menjaga kepala anda ke samping.
-   Solder mengandung timbal, merupakan metal beracun. Cuci tangan sehabis bekerja.


Operasi yg handal dari sirkuit dengan koneksi disolder tergantung pada praktek solder yg baik. Berikut yaitu beberapa tips untuk menyolder dengan baik.

-  Rencana sebelum Anda mulai untuk solder.
-  Mengidentifikasi semua bab yg akan Anda gunakan.
-  Hal ini membantu untuk melampirkan setiap bab pada selembar kertas.
-  Mencatat apa saja (Misalnya, Resistor # 1: 100 ohm).
-  Beberapa komponen (Seperti LED), Tempatkan dengan cara yg benar biar berfungsi.
-  Berikut ini yaitu urutan disarankan untuk instalasi aneka macam komponen:
    -   Sirkuit terpadu (IC) pemegang (perhatikan orientasi). IC akan dipadukan kemudian.
    -   Resistor
    -   Kapasitor, kurang dari 1 mikro farad
    -   Kapasitor besar, 1 mikro farad atau lebih besar, perhatikan orientasi.
    -   Dioda, perhatikan orientasi.
    -   LED, perhatikan orientasi.
    -   Transistor, perhatikan orientasi.
    -   Sirkuit terintegrasi
            -   Hubungkan mereka dengan cara yg benar,
            -   Adalah statis sensitif.
            -   Tempatkan IC dalam kemasan antistatis mereka hingga membutuhkannya.
            -   Hati-hati memasukkan IC di pemegang mereka.
            -   Pastikan semua pin yg berbaris dengan soket, dorong berpengaruh dengan ibu jari Anda.
  -   Koneksi kabel yg solid antara komponen di papan
  -   Kawat ke bab yg terhubung dengan kawat ke sirkuit


1.   Solder membutuhkan permukaan bersih,
       -  Bersihkan permukaan tembaga dari papan sirkuit wol sebelum disolder.
       -  Hilangkan minyak, cat, lilin, dll dengan pelarut, wol baja / amplas halus.

2.  Untuk Men-Solder.
       -  Panaskan hubungan dengan ujung solder besi selama beberapa detik.
       -  Kemudian terapkan Men-Solder.
       -  Pegang solder menyerupai pena, bersahabat pangkal pegangan.
       -  Kedua bab yg sesertag disolder harus panas biar hasil nya baik.


3.  Ujung solder memanaskan kedua pad tembaga serta timah dari komponen elektronik.
       -  Jaga ujung Solder-Iron pada sambungan sebagai solder diterapkan.
       -  Solder akan mengalir ke serta sekitar koneksi  baik-dipanaskan.
       -  Gunakan hanya cukup solder untuk membentuk hubungan yg kuat.

4.  Angkat ujung dari sambungan secepat solder telah mengalir secukup nya.
       -  Lepaskan solder, kemudian besi.

5.  Diamkan sejenak hingga Solder mendingin.

6.  Jangan terlalu usang panas pada sambungan, sanggup merusak komponen.
       -  Transistor serta beberapa komponen lainnya sanggup rusak oleh panas.
       -  Klip buaya sanggup dipakai sebagai heat sink untuk melindungi komponen.

8.  Periksa sendi teliti. Seharusnya terlihat mengkilap.



Surface Mounted Components

Hampir semua perangkat keras elektronik yg diunitsi Massal, Saat ini diunitsi memakai "Surface-Mount-Technology" (-SMT-). Terkait dengan perangkat, SMDs memperlihatkan banyak kegunaan ketimbang pendahulunya. Dalam hal Manufakturabilitas serta Kinerja.


Tidak hingga tahun 1980-an muncul teknologi ini, SMT banyak dipakai secara luas. Saat SMT mulai digunakan, perubahan dari komponen konvensional ke SMDs berlangsung sangat cepat mengingat kegunaan besar yg sanggup didapat.













RESISTOR & CAPASITOR

Memiliki banyak sekali ukuran kemasan.
Ini mempunyai sebutan yg meliputi: 1812, 1206, 0805, 0603, 0402, serta 0201.
Angka-angka mengacu pada dimensi ratusan dalam inci.
Dengan kata lain 1206 ukuran 12 ratusan oleh 6 ratusan per inci.

Ukuran yg lebih besar ibarat 1812 serta 1206 yaitu beberapa yg pertama yg digunakan. Mereka tidak dipakai secara luas kini sebanyak komponen yg lebih kecil umumnya diperlukan. Juga penggunaan dalam aplikasi di mana tingkat daya yg lebih besar.
Koneksi ke papan sirkuit cetak dilakukan melalui tempat metallised di kedua ujung paket.

TRANSISTOR & DIODE

Komponen-komponen ini sering terkandung dalam paket plastik kecil.
Koneksi dilakukan via lead yg berasal dari paket serta ditekuk sehingga menyentuh papan.
Tiga lead selalu dipakai untuk paket ini. Dengan cara ini gampang untuk mengidentifikasi,



INTEGRATED CIRCUIT

Ada banyak sekali paket yg dipakai untuk sirkuit terpadu. Paket dipakai tergantung pada tingkat Interkonektivitas yg diperlukan. Banyak chip ibarat chip kecerdikan sederhana mungkin hanya memerlukan 14 atau 16 pin,

Sesertagkan lainnya ibarat prosesor VLSI serta chip terkait sanggup membutuhkan hingga 200 atau lebih. Mengingat variasi persyaratan pada sejumlah paket.


Untuk chip yg lebih kecil, paket seperti
SOIC (Small Outline Integrated Circuit) sanggup digunakan.
Efektif versi SMT dari DIL (Dual In Line) paket dipakai untuk 74 chip seri logika.

Selain itu ada versi yg lebih kecil termasuk
TSOP (Thin Paket Outline Kecil)
SSOP (Shrink Paket Small Outline).

PENGGUNAAN

SMT dipakai hampir secara langsung untuk pembuatan papan sirkuit elektronik hari ini.
-  Dimensi Lebih kecil
-  Tingkat Kinerja makin bagus
-  Pemasangan Mudah
Dengan "Automated Pick and Place Machine",
Menghilangkan Intervensi Manual dalam Proses Perakitan.

Meskipun banyak konektor serta beberapa komponen lainnya masih membutuhkan derma penempatan, PCB yg dikembangkan akan berkurang ke minimum absolut, bahkan hingga sebatas mengubah desain untuk memakai komponen yg sanggup ditempatkan secara otomatis.

Selain ini, vendor komponen telah menyebarkan beberapa permukaan khusus me-mount versi komponen yg memungkinkan hampir lengkap perakitan otomatis.




Sirkuit Terpadu

(-KOMPONEN AKTIF-)
SIRKUIT TERPADU
( INTEGRATED CIRCUIT )  -  Komponen dasar yg terdiri dari Resistor, Transistor serta lain-lain. Integrated Circuit yaitu Komponen yg digunakan sebagai Otak Peralatan Elektronika.

Pada komputer, IC yg digunakan yaitu Mikroprosesor. Dalam sebuah Mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 Trilyun getaran per detik terdapat 16 JutaTransistor, belum termasuk komponen lain.

Pengintegrasian Transistor kecil yg banyak jumlahnya ke dalam sebuah Chip yg kecil merupakan peningkatan yg sangat besar bagi perakitan Tabung-Vakum sebesar-jari.

Ukuran IC yg kecil, tepercaya, berkecepatan "Switch", konsumsi listrik rendah, unitsi massal, serta fasilitas dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan Tabung-Vakum.


PENGELOMPOKAN
Pada mulanya sirkuit terpadu hanya sanggup memuat beberapa transistor dalam sebuah chip, akhir ukuran Transistor yg besar serta Produksinya yg belum Efisien. Seiring berkembangnya teknologi ini, Jutaan, bahkan baru-baru ini Miliaran Transistor sanggup dimuat dalam sebuah Chip. Saat ini, desain sirkuit Terpadu dilaksanakan dengan pemberian software yg disebut CAD tools.

SSI: Small Scale Integration
( 3 – 30 Gates per Chip)
Sirkuit terpadu pertama hanya berisi beberapa transistor serta disebut "Small-Scale Integration" (SSI). Mereka memakai sirkuit yg berisi transistor berjumlah Puluhan. Mereka sangat penting dalam pengembangan komputer awal.

MSI: Medium Scale Integration
( 30 – 300 Gates per Chip)
SSI diikuti oleh pengenalan perangkat yg berisi ratusan transistor pada setiap chip, serta disebut "Medium-Scale Integration (MSI). MSI yg menarik secara ekonomi alasannya yg mereka biaya sedikit lebih sistem yg akan diunitsi memakai papan kecil sirkuit, kurang kerja perakitan, serta sejumlah keunggulan lainnya.

LSI: Large Scale Integration
( 300 – 3.000 Gates per Chip)
Perkembangan selanjutnya yaitu dari Large Scale Integration (LSI). Pengembangan LSI didorong oleh faktor ekonomi serta setiap chip terdiri puluhan ribu transistor. Itu di tahun 1970-an, saat LSI mulai mendapat diunitsi dalam jumlah besar.

VLSI: Very Large Scale Integration
( 3.000 – 30.000 Gates per Chip)
LSI diikuti oleh Very Large Scale Integration (VLSI) di mana ratusan ribu transistor digunakan serta masih terus dikembangkan. Itu untuk pertama kalinya bahwa CPU telah dibentuk pada satu sirkuit terpadu, untuk menciptakan mikroprosesor.

Satu Megabit RAM
Pada tahun 1986, dengan diperkenalkannya chip Satu Megabit RAM pertama, lebih dari satu juta transistor yg terintegrasi. chip mikroprosesor yg diunitsi pada tahun 1994 terdapat lebih dari tiga juta transistor.

ULSI: Very Large Scale Integration
( Graeter than 30.000 Gates per Chip)
ULSI merujuk pada "Ultra-Large Scale Integration" serta sesuai dengan lebih dari 1 juta transistor. Namun tidak ada lompatan kualitatif antara VLSI serta ULSI, maka biasanya dalam teks-teks teknis "VLSI" jangka epilog ULSI.