ZTE Terancam Kehilangan Lisensi Android

Tags

Produsen Ponsel pinter atau hp pandai asal Cina, ZTE Corp terancam kehilangan lisensi untuk memakai system operasi Google Android pada pirantinya. Hal semacam ini menyusul ada larangan dari Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada perusahaan-perusahaan AS, dalam jual komponen pada perusahaan telekomunikasi asal Cina. Berdasar pada hasil penelitian IHS Markit, ZTE sudah menghasilkan sekitaran 46,4 juta Ponsel pinter pada 2017 kemarin. Jumlah itu meletakkan ZTE jadi produsen Ponsel pinter nomor tujuh paling besar yang berbasiskan Android. Tetapi sampai berita ini di turunkan, pihak Google ataupun ZTE masih tetap belum juga memberi respon.

ZTE Terancam Kehilangan Lisensi Android

Terlebih dulu di ketahui, ZTE sudah tidak mematuhi kesepakatan dengan AS serta mengakui bersalah di pengadilan federal, Texas pada th. kemarin. Departemen Perdagangan menyebutkan, ZTE tidak mematuhi kesepakatan dengan kirim barang serta tehnologi AS menuju Iran dengan ilegal. Atas aksi itu, ZTE membayar denda sebesar 890 juta dolar, serta denda penambahan sebesar 300 juta dolar AS. Regulator telekomunikasi AS, Federal Communications Commission (FCC) juga akan menyarankan ketentuan baru yang juga akan melarang pemerintah AS memakai system jaringan tehnologi dari negara beda, karna punya potensi menyebabkan ancaman keamanan pada jaringan telekomunikasi AS. Mengenai, ketentuan itu juga akan usai pada 2018 ini. 

Backdoors yang tersembunyi untuk jaringan kami di router, switch serta perlengkapan yang lain bisa sangat mungkin ada suntikan virus atau malware yang lain. Ini bisa mengambil data pribadi AS serta memata-matai usaha AS, tutur Ketua FCC Ajit Pai. Dalam satu surat yang diperuntukkan pada Kongres pada bln. lantas, Pai sudah menyebutkan kekhawatirannya mengenai ancaman spionase dari pembuat Ponsel pinter paling besar ke-3 didunia, Huawei. Mengenai, Senator AS dari Partai Republik sudah mengenalkan undang-undang yang memohon pemerintah AS tidak beli atau menyewakan perlengkapan telekomunikasi dari Huawei ataupun ZTE. 

Karena ketentuan ini, gagasan Huawei untuk merajut jalinan usaha dengan operator AS, AT&T tidak berhasil pada Januari 2018 kemarin. Di dalam terpaan jelek itu, Huawei sudah memecat wapres masalah eksternak serta empat karyawan yang lain yang berkantor di Washington. Bahkan juga perusahaan juga memotong cost lobi dari 348 ribu dolar AS pada 2016 jadi 60 ribu dolar AS pada 2017. 

Di bagian beda, larangan yang dicetuskan oleh Departemen Perdagangan itu buat saham ZTE turun tajam yaitu sebesar 35% serta menjangkau level paling rendah dalam dua th.. Larangan ini buat perusahaan AS tidak bisa mengekspor product seperti chip menuju ZTE dengan segera ataupun lewat negara beda. Mengenai, perusahaan AS memasok sekitaran 25 sampai 30 % komponen yang dipakai oleh ZTE.

Artikel Terkait